Selasa, 24 Mei 2011






 Makhluk itu tidak pernah ditemukan secara meyakinkan. Yang ada hanyalah cerita dan foto-foto kabur yang masih dipertanyakan keasliannya. Tapi mengapa mitos dan legenda mengenai makhluk serupa kera besar itu hadir mendalam di berbagai kebudayaan?

Makhluk besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkau. Di Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.

Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik pikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.”

Ada atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto, dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah bahwa mereka ada. Tidak pernah ditemukan kotorannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup atau mati.

Laporan mengenai bigfoot yang pertama didokumentasikan adalah jejak yang ditemukan seorang pedagang Kanada tahun 1811. Nama bigfoot (kaki besar) kemudian dikenal luas setelah adanya laporan media mengenai jejak kaki besar yang ditemukan di Bluff Creek, California, tahun 1959. Sedangkan foto bigfoot paling terkenal diambil tahun 1967 walau masih diperdebatkan keasliannya.

Baru-baru ini, para pencari bigfoot seolah mendapat harapan baru ketika rambut bigfoot ditemukan penduduk Teslin di Yukon. Mereka mengklaim menemukan rambut tersebut di sekitar jejak-jejak besar yang ditinggalkan makhluk setinggi 3 meter, serupa manusia, yang terlihat di halaman rumah mereka awal bulan ini.
Para ahli genetik dari University of Alberta kemudian menguji DNA rambut itu untuk mencari tahu siapa pemiliknya. Para peneliti sesungguhnya menduga rambut itu berasal dari beruang atau bison yang umum dijumpai di Yukon. Namun bila yang ditemukan itu ternyata sesuatu yang baru, kita mungkin semakin dekat pada pengungkapan misteri bigfoot. Adapun hasil penelitian tersebut sudah diumumkan minggu lalu.

Namun itu nanti dulu. Apapun hasil penelitian Universitas Alberta, mitos mengenai bigfoot sepertinya tidak butuh fakta ilmiah untuk selalu menarik perhatian orang.
Mitos atau benar ada?
Bigfoot adalah sesuatu yang nyata bagi mereka yang mengaku pernah melihatnya. Tapi opini ini terbagi dua. Sebagian orang meyakini bigfoot sebagai makhluk berdarah daging, sementara lainnya – termasuk suku-suku asli di Amerika – mempercayainya sebagai makhluk halus yang menampakkan diri kepada manusia di saat terjadi kesusahan.
Ralph Gray Wolf, seorang anggota suku Indian Athapaska dari Alaska, mengatakan, sasquatch menampakkan diri untuk membantu kelompok yang sedang menghadapi masalah. Mereka membawa pesan perlunya suatu perubahan.

Hal yang sama juga ditemukan di Inggris, berkait dengan legenda yang sudah terdengar sejak berabad-abad. Dua tahun lalu beberapa peneliti mengadakan ekspedisi ke Danau Bolam, dekat Newcastle. Mereka menelusuri penampakan makhluk tinggi besar dan gelap yang didengung-dengungkan sejak 18 bulan sebelumnya. Pada suatu hari di tepian danau yang rimbun, enam orang dari kelompok itu akhirnya melihat apa yang mereka sebut sebagai Beast of Bolam.

“Apa yang mereka lihat bukanlah bigfoot atau sasquatch. Ia adalah sosok kabur di pepohonan, dan lebih mirip hantu daripada makhluk berdaging. Lagipula, andai makhluk itu berdaging, Inggris bukanlah tempat yang cocok bagi mereka,” kata Richard Freeman, dari Centre for Fortean Zoology, yang salah satu temannya menjadi saksi penampakan tersebut.
Hal itu membuatnya yakin, legenda-legenda mengenai bigfoot – juga Manusia Besar Kelabu dari Ben MacDhui di Skotlandia dan Raja Kelabu di Wales – sesungguhnya adalah makhluk paranormal. “Mereka bukan hantu atau jiwa makhluk yang sudah mati. Saya kira mereka lebih kompleks dari itu.”

Dalam perjalanannya sebagai pemburu monster profesional, Freeman telah berkelana di seluruh dunia mengumpulkan cerita dan petunjuk mengenai makhluk-makhluk misterius. Ia menemukan di banyak kebudayaan, ada type makhluk yang selalu muncul. Ia menyebutnya sebagai model umum monster internasional, yang di antaranya adalah naga beserta reptil raksasa lain, makhluk kera besar seperti sasquatch dan yeti, orang-orang kerdil seperti orang pendek dan kurcaci, burung raksasa, serta anjing dan kucing jadi-jadian.

“Mungkin monster-monster ini serupa dengan makhluk-makhluk yang ditemui leluhur kita. Persepsi leluhur mengenai makhluk itulah yang tersisa dalam pikiran kita. Nah, dalam kondisi tertentu, makhluk itu seolah muncul di hadapan kita.”
“Makhluk dalam pikiran itulah yang sebenarnya sering muncul. Bila kita mempercayai keberadaan sesuatu, maka apa yang kita lihat seringkali mewujud sebagai apa yang kita yakini,” kata Freeman.

Sebagai contoh, dalam percobaan di Loch Ness, para peneliti mengapungkan sebatang kayu di danau yang dikenal dihuni monster itu. Kayu diletakkan sore hari ketika sekelompok wisatawan berkunjung. Hasilnya, sebagian besar pengunjung yakin telah melihat Nessie, sang penghuni danau!

Orang-orang itu sepertinya sudah memiliki keyakinan tentang keberadaan monster, sehingga mudah bagi mereka mengatakan, “Saya melihat Nessie, atau bigfoot, atau Yeti,” ketika mereka melihat sesuatu.

Nah, mengenai penampakan sasquatch terakhir di Yukon, hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa bulu yang ditinggalkan sang monster ternyata adalah bulu bison. Tapi seperti kejadian-kejadian sebelumnya, cerita dan penampakan bigfoot diperkirakan bakal terus muncul. Pencarian akan terus berlangsung. Dan kebenaran mengenai keberadaannya akan tetap tersimpan di mata mereka yang pernah melihatnya.

Misteri Film "The Circus" yang di Bintangi Oleh Charlie Chaplin pada 1928

HOLLYWOOD--Seorang perempuan tua berjalan melalui trotoar jalan. Sendirian, perempuan yang memakai pakaian warna hitam tersebut berjalan dengan mulutnya berbicara ke sebuah benda yang dipegang tangan kirinya serta diletakkan didekat telinga kirinya. Perempuan tersebut jelas sekali terlihat sedang berbicara melalui telepon genggam. Wajah perempuan tersebut terkesan agak tersembunyi di balik topi hitamnya.

Adegan perempuan yang sedang berbicara lewat ponsel, apabila tampak di zaman saat ini, adalah sebuah pemandangan yang biasa. Lazim ditemui di lebih-lebih adegan film, atau kehidupan sehari-hari. Tetapi apa jadinya kalau tersebut terekam di antara sebuah film dokumenter yang dibikin pada 1928?

Perempuan misterius tersebut terekam di antara film hitam putih yang dibikin Charlie Chaplin pada 1928. Keberadaan perempuan misterius tersebut kedapatan oleh sutradara film asal Irlandia, George Clarke, yang belakangan mengunggahnya ke Youtube belum lama ini. Clarke mengetahuinya dari album DVD film Charlie Chaplin yang dibelinya.

Di antara film tersebut, Chaplin sebetulnya cuma menginginkan mendokumentasikan pemutaran perdana filmnya yang berjudul 'The Circus' di Teater Cina di Hollywood. Chaplin memiliki gambar orang-orang yang berdatangan ke teater tersebut buat menyaksikan pemutaran perdana filmnya. Sampai medadak tampil perempuan misterius tersebut yang tengah asik berbincang-bincang lewat telepon seluler tersebut.
Keberadaan perempuan misterius tersebut pun sekarang ini merupakan perbincangan. Apakah barangkali di kala itu telah terdapat teknologi telepon genggam? Pasalnya, teknologi ponsel terbaru ditemukan di awal 1970-an. Beberapa orang mengibaratkan, perempuan misterius tersebut adalah penjelajah waktu (time traveler).

Barangkali pembaca tidak lupa film 'Back to The Future' yang dibintangi Michael J Fox? Ya, perempuan tersebut dianggap tidak ubahnya seseorang yang mampu melintasi waktu sehingga telah memakai teknologi telepon genggam, mendahului zamannya.
Bagaimana menurut anda sekalian? Adakah penjelasan cukup rasionalnya?

Makna Dan Penemu Lambang Garuda Pancasila










MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA :
Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya: Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana. Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan.
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
  • Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
  • Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
  • Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
  • Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Emblem
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila.
Bintang Tunggal
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
Rantai Emas
Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
Pohon Beringin
Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
Kepala Banteng
Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
Padi Kapas
Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
Motto
Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.
Sumber:
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda-Pancasila
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda
  • http://id.wikipedia.org/lambang Indonesia
  • http://ichsany.wordpress.com
  •  
                                       PENEMU LAMBANG GARUDA PANCASILA                                          


Garuda merupakan lambang Negara Indonesia, hampir semua orang tahu itu. Namun hanya sebagian orang saja yang mengetahui siapa penemunya dan bagaimana kisah hingga menjadi lambang kebanggaan negara ini.
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.Dia lah Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.

Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
 

5 Fakta yang banyak orang belum ketahui Tentang Albert Einstein







 
 
"A Mente Que Se Abre A Uma Nova Ideia Jamais Voltará Ao Seu Tamanho Original"
"Yang Membuka Pikiran Untuk Ide Baru Tidak Pernah Kembali Ke Ukuran Aslinya"
 


 
 
Siapa yang tak kenal tokoh dunia satu ini? dia adalah Albert Einstein sang penemu bom atom dan pencetus teory relativitas, Einstein dengan kejeniusannya banyak mengundang ketertarikan orang lain untuk menyelidiki perihal kepribadiannya. Berikut ini 5 fakta menarik tentang Einstein di luar kepopulerannya sebagai pencipta bom atom yang menjadikannya terkenal namun kemudian disesalinya karena efek destruktif pada peradaban manusia seperti yang terjadi pada kota Hiroshima dan Nagasaki.

1. Einstein menolak jabatan Perdana Menteri Israel

Pada tanggal 9 November 1952, setelah kematian presiden pertama Israel Chaim Weizman, Einstein ditawari untuk menduduki jabatan Perdana Mentri oleh Pemerintah Israel, tetapi dia menolak tawaran tersebut karena ia merasa terlalu tua dan tidak memiliki cukup pengalaman untuk pekerjaan ini, alasan Einstein ditawari menjadi Perdana Mentri karena ia orang Yahudi yang sangat populer dan dihormati di kalangan orang-orang Yahudi.

2. Einstein tidak pernah memakai kaus kaki

Hal ini sangat aneh dan menarik tapi itu adalah 100% benar, Einstein tidak pernah memakai kaus kaki sepanjang hidupnya dengan alasan bahwa kaus kaki suatu saat akan berlubang, lalu mengapa harus memakai kaus kaki dan sepatu bersamaan kalau keduanya akan baik baik saja, pemikiran yang aneh.

3. Einstein dan penemuan kulkasnya

Sebagian besar orang berpikir bahwa Einstein hanya seorang ilmuwan teoritis, tetapi tidak banyak orang tahu bahwa ia memiliki pegangan yang sangat baik pada ilmu pengetahuan praktis. Menurut penelitian, Albert Einstein menemukan kulkas setelah menulis teori terkenal tentang Relativitas , tetapi sayangnya penemuannya tidak pernah masuk ke produksi.

4. Einstein memiliki anak di luar pernikahan

Menurut penelitian terbaru, Einstein memiliki hubungan intim dengan kekasihnya, Mileva Maric pada akhir 1890. Sebelum melakukan perkawinan, Milea Maric mendapati dirinya hamil dan mereka memutuskan untuk menyembunyikan anaknya, Einstein menikah satu tahun kemudian setelah ia mendapat pekerjaan.

5. Einstein gagal ujian sekolah

Sudah menjadi pengertian umum bahwa orang yang gagal dalam ujian tes sekolah itu adalah siswa bodoh, tetapi ini tidak berlaku untuk seorang Albert Einstein. ketika ia tidak lulus ujian masuk sekolah karena gagal dalam pelajaran bahasa dan budaya, dia malah menjelma jadi seorang ilmuwan yang luar biasa dan menjadi salah satu tokoh dunia yang paling terkenal.

Melawak Saat Ajal Menjemput

 

            R.I.P. Tommy Cooper (19 Maret 1921 – 15 April 1984)
Orang Inggris mengenalnya. Betul, ia adalah Tommy Cooper, seorang pelawak Inggris yang terkenal karena lawakannya yang berjenis prop comedy dan juga tubuhnya yang setinggi 1.93 m dan topi Fez berwarna merahnya.

Ia pertama kali bekerja sebagai seorang pengemudi mobil es krim bersama orang tuanya yang berkeliling di sekitar pasar malam. Setelah itu ia mendapatkan sebuah peralatan sulap, karena itu ia dan keluarganya membuat usaha yaitu membangun sebuah toko alat sulap

Ia menjadi seorang pelawak ketika Perang Dunia II sedang berkecambuk. Pada saat itu, karena lupa meletakkan topi safarinya, ia akhirnya mencomot sebuah topi Fez merah yang kemudian diketawai banyak orang karena dianggap lucu.

Kehidupan Cooper

Cooper dikenal sebagai orang yang suka minum. Hal ini juga diperburuk karena ia meminum obat insomnia yang menghasilkan campuran yang berbahaya dengan alkohol. Tak lama kemudian berat badan Cooper turun drastis dan ia menjadi sering sakit-sakitan, gejalanya adalah bronkitis, susah makan, dan pembengkakan badan. Sekitar tahun 1977 ia mengalami serangan jantung kecil.

Pada tanggal 15 April 1984, ia melawak pada acara LWT Live From Her Majesty'sdi teater Her Majesty's di London. Pada pertengahan pertunjukkan, ketika ia dan asistennya berusaha memakaikan Cooper baju, ia mendadak pingsan. Ironisnya, para penonton di teater tersebut, dan juga sang asisten, tertawa melihat kejadian tersebut karena mengira Cooper sedang bercanda. Namun setelah beberapa menit tidak bergerak, Jimmy Tarbucks sang pembawa acara dan beberapa orang lainnya membawanya ke belakang panggung dan berusaha memberinya pertolongan.

Ketika pertolongan tersebut gagal, Cooper akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Sayangnya Cooper tidak tertolong dan meninggal dunia ketika dalam perjalanan karena serangan jantung dan penyakit yang dideritanya karena sering minuman keras. Cooper meninggalkan sang istri Gwen dan dua anak Thomas dan Vicky, dan juga seorang cucu bernama Tam. Thomas, seperti Tommy adalah peminum berat. Empat tahun kemudian Thomas menyusul Tommy setelah ia mengalami hemofilia.

Sabtu, 07 Mei 2011

Pangkat Polisi Republik Indonesia

Urutan Kepangkatan POLRI

Nama Pangkat
Singkatan
Simbol
Letak
PERWIRA TINGGI
Pundak
Jenderal Polisi
Jend. Pol
Komisaris Jendral Polisi
Komjen Pol
Inspektur Jenderal Polisi
Irjen Pol
Brigadir Jenderal Polisi
Brigjen Pol
PERWIRA MENENGAH
Komisaris Besar Polisi
Kombes Pol
Pundak
Ajun Komisaris Besar Polisi
AKBP
Komisaris Polisi
Kompol
PERWIRA PERTAMA
Ajun Komisaris Polisi
AKP
Pundak
Inspektur Polisi Satu
Iptu
Inspektur Polisi Dua
Ipda
BINTARA TINGGI
Ajun Inspektur Polisi Satu
Aiptu
Pundak
Ajun Inspektur Polisi Dua
Aipda
BINTARA
Brigadir Polisi Kepala
Bripka
Pundak
Brigadir Polisi
Brippol
Brigadir Polisi Satu
Briptu
Brigadir Polisi Dua
Bripda
TAMTAMA
Ajun Brigadir Polisi
Abrippol
Pundak
Ajun Brigadir Polisi Satu
Abriptu
Ajun Brigadir Polisi Dua
Abripda
Bhayangkara Kepala
Bharaka
Bhayangkara Satu
Bharatu
Bhayangkara Dua
Bharada

Pangkat Tentara Nasional Indonesia

Urutan Kepangkatan TNI

Nama Pangkat
Singkatan
Simbol
Letak
PERWIRA TINGGI
Jenderal Besar
Pundak
Jenderal
Jend.
Letnan Jenderal
Letjen
Mayor Jenderal
Mayjen
Brigadir Jenderal
Brigjen
PERWIRA MENENGAH
Kolonel
Kol.
Pundak
Letnan Kolonel
Letkol
Mayor
May.
PERWIRA PERTAMA
Kapten
Kapt.
Pundak
Letnan Satu
Lettu
Letnan Dua
Letda
BINTARA TINGGI
Pembantu Letnan Satu
Peltu
Pundak
Pembantu Letnan Dua
Pelda
BINTARA
Sersan Mayor
Serma
Lengan
Sersan Kepala
Serka
Sersan Satu
Sertu
Sersan Dua
Serda
TAMTAMA
Kopral Kepala
Kopka
Lengan
Kopral Satu
Koptu
Kopral Dua
Kopda
Prajurit Kepala
Praka
Prajurit Satu
Pratu
Prajurit Dua
Prada
*) Di Indonesia hanya ada tiga Jendral besar yang tercatat dalam sejarah yaitu
  1. Jendral Besar Soedirman, 
  2. Soeharto dan 
  3. A.H. Nasution

**)  Perbedaan TNI AD dengan TNI AL dan TNI AU yaitu :

TNI AD
TNI AL
TNI AU
Jenderal Besar
Laksamana Besar
Marsekal Besar
Jenderal
Laksamana Laut
Marsekal
Letnan Jenderal
Laksamana Madya
Marsekal Madya
Mayor Jenderal
Laksamana Muda
Marsekal Muda
Brigadir Jenderal
Laksamana Pertama
Marsekal Pertama