Senin, 11 April 2011

14 Ajaran Sesat Dilarang Berkembang di Aceh

BANDA ACEH : Pemerintah Provinsi Aceh bersama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) setempat menetapkan 14 aliran kepercayaan harus ditutup atau tidak boleh beraktivitas.

Sesuai hasil keputusan musyawah MPU dan pemerintah setempat, 14 aliran itu dianggap sesat dan dilarang melakukan perekrutan pengikut serta harus menghentikan segala kegiatannya.

Senin (11/4), ke 14 aliran sesat itu adalah :
  1. Millata Abrahan (Kabupaten Bireuen)
  2. Darul Arqam (Banda Aceh)
  3. Ajaran Kebatinan Abidin (Sabang)
  4. Aliran Syiah (Aceh)
  5. Ajaran Muhammad Ilyal bin M Yusuf (Aceh)
  6. Tarikat Haji Ibrahim Bonjol (Aceh Tengah)
  7. Kelompok Jamaah Qur'an Hadist (Aceh Utara),
  8. Ajaran Ahmadiah Qadian (Aceh),
  9. Pengajian Abdul Majid Abdullah (Aceh Timur)
  10. Ajaran Iman Lubis (Suak Lamata, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue)
  11. Tarikat Mufarridiyah (Aceh)
  12. Ajaran Ahmad Arifin (Aceh Tenggara)
  13. Ajaran Makrifatullah (Banda Aceh), dan 
  14. Pengajian Alquran dan Hadist (Kecamatan Simpang Ulim dan Madat, Aceh Timur).

Selain 14 ajaran itu telah diputuskan sesat, ada empat lainnya yang diduga sesat atau dianggap juga meyeleweng dari Islam. Merek adalah penyebar atau pengikut ajaran :
1. Salik Buta (di Kecamatan Tangan-Tangan dan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya), 
2. Ajaran Sukardi (Gampoeng Teungoh, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar), 
3. Mukmin Mubalik (Banda Aceh dan Aceh Besar) 
dan dugaan pendangkalan aqidah di Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeuleu.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar megatakan, dari puluhan ajaran yang dianggap sesat itu sebagian diataranya tumbuh atau produk dari Aceh dan sebagian lagi masuk dari luar daerah. Tidak dijelaska secara rinci mana saja yang masuk dari luar dan asli dari Aceh.

Hanya saja dia menyebutkan Millata Abraham, masuk dari luar daerah yang awalnya hendak dikembangkan di Kabupaten Bireuen.

Setelah tahun lalu terdeteksi berkembang di Bireuen, sekarang merambah ke Banda Aceh. Sebagain besar pengikutnya adalah anak cerdas dan mahassiswa. Ditenggarai, sebagian di antaranya yang telah terpengaruh adalah mahasiswa Universitas Syiahkuala.

Bahkan berkembang informasi bahwa setiap orang yang bersedia mengikut Millata Abraham mendapat gaji sebesar Rp15 juta per bulan. Ada dugaan yang menyebutkan Millata Abraham didanai dan dikendalikan oleh suatu golongan lain dari luar Aceh.

Sumber : mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar