Selasa, 05 April 2011

KISAH NABI ADAM A.S

KISAH NABI ADAM A.S
Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

.

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:
"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.




Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang diciptakan ALLAH SWT.
Dia tidak diciptakan langsung begitu saja, tetapi mengalami beberapa proses dan dikerjakan oleh malaikat atas perintah ALLAH SWT.
Dikisahkan dalam beberapa hadits, ketika ALLAH SWT mengutus malaikat Jibril kebumi untuk mengambil segenggam tanah, bumi berkata, “Aku berlindung kepada ALLAH yang telah mengutusmu untuk mengambil dariku sesuatu yang didalamnya akan ada bagiannya api.”
Kemudian Jibril kembali kepada Tuhannya tanpa membawa apa-apa. Kemudian ALLAH SWT mengutus Malaikat Maut untuk pergi ke bumi dan bumipun berkata; “Aku berlindung kepada ALLAH agar malaikat maut jangan sampai mengambil sesuatu darinya.”
Lalu malaikat maut berkata ;”Dan aku juga berlindung kepada Allah jangan sampai aku durhaka kepada-Nya.”
Akhirnya malaikat maut mengambil tanah dari empat penjuru bumi. Tanahnya terdiri dari tanah yang berkualitas unggul, tanah yang asin, tanah lumpur, tanah yang halus, tanah liat yang merah dan dari tanah yang areanya tidak rata. Dengan sebab itu maka keturunan Adam AS berbeda-beda sosok dan corak warna kulitnya.
Setelah mengambil  tanah, malaikat maut kembali kelangit, lalu Allah SWT memerintahkan malaikat maut untuk melembabkan tanah tersebut dan membiarkannya agar mengalami peragian.
Malaikat maut kemudian mengadonnya dengan air yang pahit, air yang manis dan air yang asin hingga tanah itu menjadi lembab dan menjadi seperti lumpur kembali. Kemudian dibiarkan mengalami proses peragian.
Kemudian Allah SWT menyuruh Jibril untuk membawakan Malaikat Maut segenggam unsur putih yang ada dijantung bumi yang mana unsur putih ini menyilaukan mata.Unsur putih inilah yang akan menjadi Nabi-Nabi.
Dengan disertai para malaikat, maka Jibril turun kebumi dan mengambil segenggam tanah dilokasi yang sekarang menjadi makam Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu tanahnya putih murni.Tanah putih ini diadoni dengan air mulia  dan dirawat seperti mutiara yang berwarna putih. Kemudian dicelupkan kedalam semua sungai yang ada disyurga.
Adonan ini mengeluarkan 124.000 tetesan.Dan Allah menjadikan tetesan tersebut  menjadi 124.000 Nabi. Dan cahaya para nabi tersebut berasal dari cahaya Muhammad. Setelah itu oleh para malaikat dibawanya keliling langit dan bumi sehingga para malaikat  jadi tahu bahwa ini adalah Muhammad. Bahkan sebelum mereka mengenal Adam.
Setelah itu dibentuk dengan cetakan Adam,kemudian dibiarkan selama 40 tahun lagi hingga menjadi seperti lempung yang dibakar.Lempung yang kering akan mengeluarkan bunyi bila dipukul dengan tangan.
Abdullah bin Salam bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana penciptaan Adam.Rasulullah berkata; “Kepala dan dahi diciptakan dari tanah Ka’bah,dada dan punggungnya dari tanah Yerussalem,pahanya dari tanah Yaman,kakinya dari tanah Mesir dan Hijaj(sekarang Arab Saudi),tangan kanannya dari timur bumi dan tangan kirinya dari barat bumi(Timur dan Barat Ka’bah).
Kemudian Allah SWT menempatkannya digerbang surga. Kapanpun sekelompok malaikat lewat,mereka terkagum dan terpesona melihat keindahan bentuk dan postur tubuhnya. Para malaikat belum pernah melihat sesuatu yang seperti itu  atau sesuatu yang mendekati keindahannya.
Ketika Iblis melewatinya, iblis bertanya; “Apa tujuan kamu diciptakan?”
Kemudian Iblis memukulnya,dan Iblis menyaksikan bahwa  ada bagian yang berlubang pada tubuh tersebut. Lalu Iblis lewat ke dalam tubuh tersebut lewat mulutnya, kemudian keluar dari bagian yang lain.
Lalu Iblis berkata pada para Malaikat; “Ini adalah salah satu makhluk berlubang yang tak dapat berdiri dan juga tak dapat mempertahankan keutuhannya.”
Iblis bertanya kepada para malaikat; “Misal saja sesuatu ini lebih dimuliakan ketimbang  kalian, maka apa yang akan kalian lakukan?”
Para malaikat berkata, “Kami akan mentaati perintah Tuhan kami.”
Iblis berkata pada dirinya sendiri; “Demi Allah! Jika sesuatu ini lebih dimuliakan daripada aku,maka aku akan menggugatnya dan menentangnya. Namun kalau aku lebih dimuliakan daripada sesuatu itu,maka aku akan binasakan sesuatu itu.”
Demikian hadits tersebut menjelaskan. Menurut seorang ulama bernama Ibnu Ishaq, setelah Allah SWT menciptakan raga Adam, Allah meniupkan ruh kedalamnya. Menurut para ulama, ketika hendak meniupkan ruh kedalam Adam, Allah menyuruh ruh itu masuk melalui mulutnya, kemudian ruh itu mengatakan; “Ini merupakan sebuah pintu masuk yang dalam lagi gelap.”
Allah SWT kembali menyuruhnya dan jawaban ruh tetap seperti itu. Kejadian yang sama berlangsung 3 kali. Pada yang keempat kalinya, Allah SWT berfirman; “Masuklah kedalamnya meskipun kamu tidak suka dan keluarlah darinya seperti itu juga.”
Setelah itu ruh masuk kembali melalui mulut. Sekali ruh ditiupkan kedalam Adam, maka yang pertama-tama dilaluinya adalah otaknya dan menetap dalam otak selama 200 tahun menurut perhitungan dunia.
Kemudian ruh turun ke mata Adam,lalu turun kelubang hidung dan adampun bersin. Setelah bersin ruh turun kemulut dan lidah. Lalu Allah mengajarkan kepada ruh untuk mengucapkan, “Alhamdulillahi robbil ‘alamin.”
Lalu Allah SWT merespon  dengan kalimat; “YarhamakuRobbuka yaa Adam li Rohmati kholaqtuka.”
Dan Allah SWT berfirman, “Wahai Adam! Kamu telah memanjatkan pujian untuk-Ku. Demi kemuliaanKu kalau saja bukan karena ke dua hambaKu yang akan Aku ciptakan pada akhir zaman, tentu sama sekali Aku tidak akan menciptakanmu.”
Adam berkata; “Wahai Tuhan, demi kedudukan mereka disisiMu,siapakah mereka itu?”
Allah SWT berfirman, “Wahai Adam! Lihatlah kearah Arsy!”
Lalu Adam melihat Arsy dan terlihat 2 garis cahaya. Garis yang satu bertuliskan; “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah Nabi Pembawa Rahmat dan beriman kepada kepada Allah adalah kunci menuju surga.”
Sedangkan garis kedua terbaca; “Aku akan bermurah hati dan mencurahkan rahmat kepada semua yang menerima wilayahnya (mengakui kepemimpinan mereka dan mencintai Muhammad SAW ) dan akan menurunkan siksaan atas siapa saja yang menentang mereka.”
Kemudian ruh turun kedada dan tulang rusuknya. Lalu Adam mencoba untuk berdiri namun tidak dapat. Ketika ruh sampai perut Adam merasa lapar setelah itu ruh menyebar keseluruh tubuh. Lalu Allah memberinya kuku.
Nabi Adam pun kian hari kian rupawan. Allah SWT memerintahkan malaikat untukmenghiasi Adam dengan hiasan-hiasan, pakaian dan perlengkapan dari surga. Dari tulang-tulang sendi Adam memancar cahaya seperti sinar matahari.
Allah SWT memerintah malaikat  agar Nabi Adam AS dibawa diatas bahu dan diperintahkan untuk dibawa keliling langit. Para malaikat membawa Adam berkeliling selama 100 tahun.
Ketika Nabi Adam AS melewati sekelompok malaikat, Adam mengucapkan, “Assalammu ‘alaikum wahai malaikat Allah!”
Para malaikat menjawab; “Wa’alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh!”
Allah SWT berfirman; “Wahai Adam! Beginilah ucapan salam kamu dan ucapan salam orang yang beriman dari kalangan keturunanmu kepada satu sama yang lainnya sampai hari kiamat.”
Kemudian Allah SWT mengajarkan nama segala sesuatu.  Semua para malaikat sujud/menghormati Adam kecuali Iblis.
Setelah itu Adam AS tinggal di surga. Sampai akhirnya Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk kiri Adam AS pada hari Jum’at.
Maka Adam dan Hawa tinggal disana sampai mereka dikeluarkan dari surga karena tidak menuruti perintah Allah (melanggar larangan Allah SWT untuk tidak memakan buah khuldi).
Mereka keluar dari surga setelah Maghrib. Pelanggaran perintah yang dilakukan Adam AS bukan suatu dosa tapi merupakan suatu ujian yang tidak lulus yang menyebabkan kedudukan derajatnya sebagai Nabi menjadi lebih rendah.
(Wallahu Alam bishawab)



Kisah Nabi Adam AS membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW.



Ketika Allah SWT ‘azza,waJalla telah menciptakan Nabi Adam AS nenek moyang kita dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka memandanglah Nabi Adam AS pada ‘ARSY dan melihat tulisan ‘MUHAMMAD’ diatas ‘PENDOP0-NYA’ARSY, maka maturlah kepada Alloh,-: Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulya disampingMU selain aku”.Jawab Alloh SWT: “Benar, Yaitu nama seorang Nabi dari keturunan-mu yang lebih mulya disamping-MU dari pada engkau.Dan jika tidak karena Dia, AKU tidak menciptakan langit, bumi,surga dan neraka”
Setelah Alloh menciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan terlihatlah olehnya “satu makhIuq” yang lain dari padanya seorang wanita cantik jelita yang karenanya Alloh SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu maturlah Nabi Adam AS kepada Alloh SWT :
Maturnya : Muhai Tuhanku, siapakah gerangan itu ?
Jawab Alloh : ‘Itu Hawa”.
Nabi Adam AS: “Kawinkanlah aku Yaa Alloh dengan dia”.
Alloh SWT : “Beranikah engkau membayar maskawinnya ?”
Nabi Adam AS: “Berapakah maskawinnya ?
Alloh SWT :”Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai nama (Muhammad SAW), 10 kali”.
Nabi Adam AS: “JIka kulakukan itu apakah Tuhan telah mengawinkan dia dengan aku?”
Alloh SWT : “Benar demikian”.
Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada Junjungan kita Kangeng Nabi Besar Muhammad SAW. Maka bacaan Sholawat sepuluh kali itu sebagai maskawinnya Ibu Hawa.



ADAM
 adalah manusia pertama yang diangkat dan diutus oleh Allah Swt. sebagai nabi, rasul, dan khalifah. Ia ditugaskan untuk mengatur segenap penghuni bumi. Derajat Adam lebih tinggi dari malaikat dan jin. Adam disebut 25 kali dan kisahnya ada banyak dalam Al- Qur'an. Sebelum manusia ada, Allah Swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya dan jin dari api (Q.15:27). Bumi diciptakan oleh Allah Swt. dalam bentuk hamparan (Q.2:22; 13:3; 20:53-54). Lalu, Allah Swt. memberitahukan kepada para malaikat bahwa Ia akan menciptakan makhluk lain, yaitu manusia yang menjadi khalifah-Nya di bumi (Q.2:30). Allah Swt. menugaskan para malaikat untuk mengumpulkan segenggam tanah dan meletakkannya di pintu surga. Dari tanah itulah Allah Swt. membentuk sosok seperti manusia, lalu meniupkan roh ke dalamnya (Q.15:26-29). Tanah itu lalu hidup dan menjadi manusia. Itulah Adam, yang lahir tanpa ayah dan ibu. Ia diciptakan sempurna, terdiri atas unsur jasmani dan rohani (roh, akal, hati, dan nafsu). Ia makhluk beragama, beradab, dan memiliki masa depan. Baginya Allah Swt. menciptakan pasangan atau istri (Q.30:21) yang bernama Hawa. Mereka hidup bahagia di surga, mendapatkan segala kenikmatan, dan tidak mengalami kesusahan. Namun, mereka tidak boleh melanggar satu larangan Allah Swt.: mendekati dan makan dari sebuah pohon (Q.2:35; 7:19). Karena makan buah larangan tersebut - atas bisikan setan- mereka akhirnya diusir dari surga. Inilah larangan pertama dari Allah Swt. dan pelanggaran pertama oleh manusia.
PENGETAHUAN NAMA BENDA
 Allah Swt. mengajarkan nama benda-benda alam semesta kepada Adam (Q.2:31-32) karena ingin memperkuat kedudukan Adam di kalangan makhluk-Nya. Adam memperagakan benda-benda itu dan disuruh oleh Allah Swt. untuk mengajarkan nama-nama benda yang diketahuinya kepada para malaikat.
HIDUP DI SURGA
 Adam dan Hawa diberi kehidupan di surga. Mereka mendapatkan segala kebahagiaan dan kesenangan tanpa mengalami kesusahan. Namun kebahagiaan surgawi ini akhirnya hilang karena mereka menyalahgunakan kebebasan mereka dengan makan buah pohon terlarang.
DOSA PERTAMA
 Larangan Allah Swt. kepada Adam dan Hawa diketahui oleh setan. Karena iri, setan menggoda Adam dan Hawa. Setan berupaya untuk memperdayakan mereka agar mereka melanggar perintah- Nya. Dengan berbagai tipu daya, setan berhasil membujuk keduanya. Mereka lupa bahwa mereka dilarang oleh Allah Swt. makan buah tersebut (Q.2:36; 7:21-22). Seketika itu pula, pakaian mereka terlepas dari tubuh mereka. Sebagai akibat pelanggaran itu, mereka merasa malu, lalu menutup aurat mereka dengan dedaunan. Setelah menyadari kesalahan mereka, Adam dan Hawa sangat menyesali perbuatan mereka dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Allah Swt. berkenan menerima tobat dan mengampuni kesalahan mereka (Q.2:37; 7:23). Karena menyadari dan menyesali dosanya, Adam bahkan menjadi manusia terpilih dan diutus oleh Allah Swt. menjadi nabi dan rasul.
ABU AL-BASYAR
 Adam adalah bapak umat manusia (abu al- basyar). Allah Swt. menciptakan baginya pasangan atau istri. Kini keturunan Adam di dunia terdiri atas berbagai ras dan suku dengan warna kulit dan bahasa yang beragam.
IQLIMA-LABUDA
 Hawa melahirkan anak kembar: Kabil (laki- laki) dan Iqlima (perempuan). Adam dan Hawa berbahagia mendapat keturunan pertama. Beberapa tahun kemudian, Hawa melahirkan anak kembar lagi: Habil (laki-laki) dan Labuda (perempuan). Begitulah seterusnya hingga ia melahirkan sebanyak 21 kali.
HAWA: IBU UMAT MANUSIA
 Setelah mengajari malaikat, Nabi Adam a.s. tertidur melepas lelah. Ketika terbangun dari tidurnya, Nabi Adam a.s. mendapatkan seorang wanita di sampingnya (Q.30:21). Wanita itu bernama Hawa. Nabi Adam a.s. bersyukur kepada Allah Swt., karena diberi pendamping atau istri. Ia diperintahkan oleh Allah Swt. untuk menggauli istrinya. Hawa pun menjadi ibu umat manusia.
JIN PEMBANGKANG
 Allah Swt. memerintahkan kepada malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam. Malaikat mematuhi, tetapi jin menolak perintah itu. Jin pembangkang itu disebut iblis. Ia tidak mau bersujud kepada manusia yang diciptakan dari tanah (Q.2:34; 7:11-13; 15:32-35). Ia menjadi congkak karena merasa derajatnya lebih tinggi dari Adam. Karena membangkang, ia dilaknat dan diusir oleh Allah Swt. dari surga. Sebelum keluar dari surga, ia mengajukan dua permohonan (Q.15:36-40):
 umur panjang hingga hari kiamat dan izin untuk menggoda Adam serta anak cucunya (Q.7:14-18). Permintaan itu dikabulkan oleh Allah Swt., dan iblis kelak akan dimasukkan ke neraka. Allah Swt. juga mengadakan perjanjian dengan Adam: apabila tertipu bujukan iblis, maka ia pun akan dimasukkan bersama iblis ke neraka.
DUNIA FANA
 Adam dan Hawa merasa tenang setelah Allah Swt. mengampuni kesalahan mereka. Mereka menerima hukuman, yaitu diusir dari surga. Mereka turun ke bumi (Q.2:38; 7:24-25) yang penuh dengan hutan dan pepohonan besar. Segala jenis binatang hidup di dalamnya. Mereka hidup lalu mati di bumi. Kehidupan baru di bumi berbeda dari kehidupan di surga. Mereka harus menempuh suka-duka dunia fana. Siang dan malam mereka berusaha untuk bertahan hidup dengan bekerja keras sebagai petani dan peternak selama bertahun-tahun.
TINGGI NABI ADAM
nabi adam memiliki badan yg begitu tinggi, soal ini pernah di jelaskan oleh rasullulah.
kata rassullulah “Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta“(HR.Bukhari), hadis ini juga ditemukan dalam riwayat imam muslim dan imam ahmad, namun dalam sanad yg berbeda. jika di rinci, satu hasta itu kira2 sama dengan 18 inchi, dan 1 inchi sama dgn 2,54 cm. sehingga 1 hasta sama dengan 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam adalah 27,432 meter

Adam (berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) atau Nabi Adam as sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya, Hawa.
Merekalah orang tua semua manusia di dunia.
Di dalam Al-Quran, nama Adam as, disebutkan 25 kali dalam 25 ayat.
Penciptaan Adam
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
“Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.
Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.
Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.
Kesombongan iblis (setan)
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya iblis (setan) yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum setan dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Setan dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, setan justru mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Pengetahuan Adam
Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Adam menghuni surga
Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Hawa untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:
“Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)
Tipu daya setan
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, setan mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai.
Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:
“Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
“Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Lokasi Adam dan Hawa turun ke bumi
Turunlah mereka berdua ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Di dalam kitab ad-Durrul Mantsur, disebutkan “Maka kami katakan, ‘Turunlah kalian … “, dari Ibnu Abbas, yakni: Adam, Hawa, Iblis, dan ular. Kemudian mereka turun ke bumi di sebuah daerah yang diberi nama “Dujjana”, yang terletak antara Mekah dan Thaif. Ada juga yang berpendapat Adam turun di Shafa, sementara Hawa di Marwah. Telah disebutkan dari Ibnu Abbas juga bahwa Adam turun di tanah India.
Diriwayatkan Ibnu Sa’ad dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, dia mengatakan, Adam diturunkan di India, sementara Hawa di Jeddah. Kemudian Adam pergi mencari Hawa sehingga dia mendatangi Jam’an (yaitu Muzdalifah atau al-Masy’ar). Kemudian disusul (izdalafat) oleh Hawa. Oleh karena itu, tempat tersebut disebut Muzdalifah.
Diriwayatkan pula oleh Thabrani dan Nua’im di dalam kitab al-Hilyah, serta Ibnu Asakir dari Abu Hurairah, dia bercerita, Rasulullah saw bersabda: “Adam turun di India.”
Sementara Ibnu Asakir menyebutkan ketika Adam turun ke bumi, dia turun di India.
Di dalam riwayat Thabrani dari Abdullah bin Umar disebutkan :
“Ketika Allah menurunkan Adam, Dia menurunkannya di tanah India. Kemudian dia mendatangi Mekah, untuk kemudian pergi menuju Syam (Syria) dan meninggal disana.” (HR. Thabrani)
Dari riwayat-riwayat secara global disebutkan bahwa Adam turun ke bumi, dia turun di India (Semenanjung Syrindib, Ceylan) di atas gunung yang bernama Baudza. Di dalam kitab Rihlahnya, Ibnu Batuthah mengatakan: “Sejak sampai di semenanjung ini, tujuanku tidak lain, kecuali mengunjungi al-Qadam al-Karimah. Adam datang ketika mereka tengah berada di semenanjung Ceylan”.
Syaikh Abu Abdullah bin Khafif mengatakan: “Dialah orang yang pertama kali membuka jalan untuk mengunjungi al-Qadam.”
Lokasi Makam Adam
Sementara makam Adam as sendiri ada yang mengatakan terletak di gunung Abu Qubais. Ada juga yang mengatakan di gunung Baudza, tanah dimana dia pertama kali turun ke bumi. Dan ada juga yang berpendapat, setelah terjadi angin topan, Nuh as mengulangi pemakamannya di Baitul Maqdis.
Dan kami menarjih apa yang diriwayatkan Thabrani, Ibnu al-Atsir, dan al-Ya’qubi, bahwa Adam setelah Allah SWT memberikan ampunan kepadanya, dibawa oleh Malaikat Jibril ke Jabal Arafat. Disana Jibril mengajarinya manasik haji. Dia meninggal dan dimakamkan di tepi Jabal Abu Qubais.
Kisah Adam dalam Al-Quran
Seperti telah disampaikan di atas bahwa nama Adam as dalam Al-Quran disebutkan 25 kali dalam 25 ayat, yaitu :
Surat Al-Baqarah [2] : ayat 31, 33, 34, 35, dan 37
Surat Al-Imran [3] : ayat 33 dan 39
Surat Al-Maidah [5] : ayat 27
Surat Al-A’raaf [7] : ayat 11, 19, 26, 27, 31, 35, dan 127
Surat Al-Israa’ [28] : ayat 50
Surat Maryam [19] : ayat 58
Surat Thaaha [20] : ayat 115, 116, 117, 120, dan 121
Surat Yaasin [36] : ayat 60
Berikut ini dibeberapa beberapa ayat penting yang terkait dengan uraian tersebut di atas.
Pada Surat Al-Baqarah [2] : ayat 30-38, Firman Allah SWT :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 30)
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2]: 31,32)
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?” Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah [2]: 33,34)
Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini. yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Al-Baqarah [2]: 35-38)
Kemudian pada Surat Thaahaa [20] : ayat 115-123, Firman Allah SWT :
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. (QS. Thaahaa [20]: 115-119)
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thaahaa [20]: 120-123)

 

Surga Yang Pernah Ditempati Nabi Adam Alaihissalam

Pertanyaan:
Assalamualaikum warahmatullah wabaraktuh.
Pertanyaan saya mengenai surat Al A’raf ayat 19. Ketika disebutkan setelah diciptakan Adam as berdiam di surga, yang dimaksud surga itu apakah surga yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta’ala, atau surga di tempat lain? ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa surga itu tempat yang sangat indah di bumi. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullah wabaraktuh.
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم
Ulama’ berbeda pendapat dalam permasalahan ini, jumhur (kebanyakan) ulama’ berpendapat bahwa surga yang dimaksud adalah surga yang ada di langit, yang kelak akan di huni oleh kaum mukminin, diantara dalil yang menguatkan pendapat ini ialah hadits As Syafa’ah berikut:
عن حذيفة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يجمع الله تبارك وتعالى الناس فيقوم المؤمنون حتى تزلف لهم الجنة فيأتون آدم فيقولون يا أبانا استفتح لنا الجنة فيقول وهل أخرجكم من الجنة إلا خطيئة أبيكم آدم). رواه مسلم
“Diriwayatkan dari sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Allah Yang Berkah dan Maha Tinggi akan mengumpulkan manusia, kemudian ketika surga telah didekatkan, maka kaum mukminun akan bangkit, dan mendatangi Nabi Adan alaihissalam, kemudian mereka akan berkata kepadanya: ‘Wahai bapak kami, mohonlah agar surga segera dibukakan untuk kami.’ Maka beliau menjawab: ‘Tidaklah ada yang mengeluarkan kamu dari surga, melainkan kesalahan bapakmu Adam?’” (HRS Muslim)
Dan juga hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : احتج آدم وموسى عليهما السلام عند ربهما فحج آدم موسى. قال موسى: أنت آدم الذي خلقك الله بيده ونفخ فيك من روحه وأسجد لك ملائكته وأسكنك في جنته ثم أهبطت الناس بخطيئتك إلى الأرض. رواه مسلم
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Nabi Adam dan Nabi Musa ‘alaihimassalam pernah berdebat disisi Allah, maka Nabi Adam berhasil mengalahkan Nabi Musa. Nabi Musa berkata: ‘Wahai Adam, engkaulah orang yang Allah ciptakan langsung dengan Tangan-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya kepadamu, dan memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepadamu, dan Allah juga telah memberimu kesempatan untuk tinggal di surga-Nya, kemudian engkau karena dosamu menurunkan seluruh manusia (anak keturunanmu) ke bumi.’” (HRS Muslim)
Dari kedua hadits ini dan juga dalil-dalil lain jumhur ulama’ berpendapat bahwa surga yang pernah dihuni Nabi Adam ‘alaihissallam beserta istrinya Hawa adalah surga yang ada di langit, bukan surga dengan pengertian taman yang indah yang ada di bumi.
Walau demikian ada sebagian ulama salaf yang berpendapat bahwa surga yang dimaksud ialah surga khusus yang telah Allah siapkan untuk menguji Nabi Adam ‘alaihissallam bersama istrinya Hawa. Kemudian ulama’ yang berpendapat demikian ini terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mengatakan: Surga khusus ini berada di langit, dan kelompok kedua mengatakan bahwa letak surga khusus ini ada di bumi.
Ulama’ yang mengatakan pendapat kedua ini beralasan: karena Nabi Adam ‘alaihissallam dan istrinya Hawa mendapatkan tugas agar tidak memakan satu jenis buah suatu pohon, dan Nabi Adam ‘alaihissallam tidur, dan juga Iblis dapat masuk ke dalamnya, semua ini menunjukkan bahwa surga yang dimaksud bukanlah surga yang akan dihuni oleh kaum mukminin kelak setelah datangnya hari qiyamat.

















Iblis dan Surga Nabi Adam

Assalammualaikum,

Pertanyaan

Hingga kini, masih ada pertanyaan yang masih menyelam di benak saya. Dalam sebuah kisah tentang Nabi Adam dijelaskan bahwa Iblis saat itu telah terusir dari surga. Ketika Hawa digoda Iblis untuk memakan buah khuldi (yang dilarang Allah untuk dimakan), logikanya Iblis berada di surga. Padahal, dijelaskan bahwa Iblis telah terusir dari surga. Mohon penjelasan dan pencerahannya.

Jawaban

Iblis Dikeluarkan dari Surga
Firman Allah swt
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al Baqoroh : 34)
Setelah Allah swt menciptakan Adam as maka Dia swt memerintahkan seluruh malaikat termasuk iblis untuk bersujud kepada Adam as bukan dengan sujud ibadah namun sebagai penghormatan kepadanya, menampakan kelebihannya dan sebagai bukti ketaatan mereka kepada Allah swt.
Seluruh malaikat mentaati perintah Allah swt dengan bersujud kepada Adam as kecuali iblis dikarenakan kengganannya menjalankan perintah-Nya dan kesombongannya. Perbuatannya ini menjadikannya keluar dari ketaatan kepada Allah swt dan menjadikannya sebagai makhluk Allah pertama yang kafir kepada-Nya.
Adapun makna iblis—menurut Abu Ja’far—menggunakan pola if’iil dari kata al iblaas yaitu putus asa dari kebaikan, penyesalan dan kesedihan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata,”Iblis berarti yang telah Allah jadikan dirinya berputus asa dari seluruh kebaikan dan menjadikannya setan yang terkutuk dan mendapatkan siksa dikarenakan kemaksiatannya.” (Tafsir Ath Thobari juz I hal 509)
Tidak ada perbedaan dikalangan para ulama bahwa perbuatan iblis yang tidak bersujud kepada Adam as menjadikan dirinya diusir dari surga, sebagaimana firman-Nya :
 
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ 
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
Artinya : “Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". (QS. Shaad : 77 – 78)
Perkataan Allah swt kepada iblis seperti فاهبط منها atau فاخرج منها adalah dalil bahwa iblis sebelumnya berada di langit lalu diperintahkan untuk turun darinya serta keluar dari rumah atau tempat yang didapatnya selama ini karena ketaatan dan ibadahnya yang seperti malaikat. Surga itu ditarik darinya dikarenakan kesombongan, dengki dan durhaka kepada Tuhannya untuk kemudian diturunkan ke bumi dengan kehinaan dan terusir. Setelah itu Allah swt memerintahkan Adam as dan juga istrinya untuk menempati surga.
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلاَ$ مِنْهَا رَغَداً حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الْظَّالِمِينَ
Artinya : “Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqoroh : 35)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dan dari banyak sahabat Nabi saw bahwa mereka mengatakan,”Iblis dikeluarkan dari surga kemudian Adam as ditempatkan di surga. Dia berjalan sendirian di surga tanpa ada seorang istri yang menjadikannya tentram. Suatu ketika ia tertidur dan saat terbangun dia mendapati disisi kepalanya ada seorang wanita yang sedang duduk.
Wanita ini diciptakan Allah swt dari tulang rusuknya, maka Adam pun bertanya kepadanya,”Siapa kamu?’ dia menjawab,’wanita.’ Adam bertanya lagi,’Untuk apa kamu diciptakan.’ Dia menjawab,’Agar engkau menjadi tentram denganku.’ Para malaikat mengatakan kepada Adam as—untuk melihat kemampuan pengetahuannya—,”Siapa namanya wahai Adam.’ Adam menjawab,’Hawa.’ Mereka bertanya,’Mengapa Hawa.’ Dia menjawab,’Karena dia diciptakan dari sesuatu yang hidup.” (Bidayah wa Nihayah juz I hal 92 - 93)
Adam dan Hawa menetap di surga dan diperbolehkan menikmati seluruh kenikmatannya dengan berbagai makanan dan minumannya kecuali satu pohon yang dilarang untuk dimakan buahnya.
Upaya Iblis Masuk Lagi ke Surga
Adam dan Hawa tetap tidak lepas dari gangguan iblis yang ingin menyesatkannya dan terus mendesak mereka berdua untuk melanggar perintah Allah swt agar memakan buah dari pohon yang dilarang tersebut. Bahkan dengan segala bujuk rayunya hingga dia mengatakan kepada mereka berdua bahwa itu adalah pohon abadi.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
Artinya : “Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al A’raf : 20)
Lantas bagaimana setan itu bisa masuk kembali ke surga serta menggoda Adam dan Hawa ?! Bukankah dia telah diusir sebelumnya tatkala tidak mau sujud kepada Adam as ?!
Diriwayatkan dari as Suddiy dari Abi Malik dari Abi Sholih dari Ibnu Abbas—dan dari Murroh al Hamdani, dari Ibnu Mas’ud—dan dari banyak sahabat nabi saw berkata,”Tatkala Allah Azza wa Jalla berkata kepada Adam,’Tinggallah kamu dan istrimu di surga. Makanlah darinya yang banyak lagi baik sekehendak kamu berdua dan janganlah mendekati pohon ini sehingga kamu berdua menjadi orang yang zhalim.”
Iblis berupaya untuk masuk menemui mereka berdua di surga namun terus dihalangi oleh para penjaganya. Lalu muncul seekor ular yang memiliki empat buah kaki seperti layaknya onta dan tampak sebagai hewan yang paling bagus. Iblis membujuk ular itu agar mau memasukannya kedalam mulutnya sehingga ia membawanya bertemu dengan Adam. Ular itu pun memasukan iblis kedalam mulutnya kemudian melewati para penjaga surga dan berhasil masuk kedalamnya sementara mereka tidak mengetahuinya tatkala Allah menghendaki suatu perkaranya.
Iblis itu berbicara melalui mulut ular itu sementara Adam tidak memperdulikannya maka iblis pun keluar menemui Adam dan mengatakan,”Wahai Adam maukah aku tunjukan kepadamu sebuah pohon yang abadi dan kekuasaan yang tidak sirna.” Dia mengatakan lagi,”Maukah aku tunjukan kamu sebuah pohon apabila engkau memakan darinya maka engkau akan jadi raja seperti Allah swt atau kalian berdua akan kekal dan tidak akan mati selamanya.
Iblis pun bersumpah atas nama Allah—dengan mengatakan—,”Sesungguhnya aku hanya menasehati kalian berdua.” Sesungguh iblis menginginkan dengan itu agar aurat mereka berdua tampak dengan terlepasnya pakaiannya. Iblis telah mengetahui bahwa mereka berdua memiliki aurat setelah membaca kitab malaikat. Adam tidak mengetahui perihal ini...
Adam enggan untuk memakan dari pohon itu, akan tetapi Hawa mendekati pohon itu dan memakannya kemudian dia berkata,”Wahai Adam makanlah, sesungguhnya aku telah memakannya dan tidak terjadi apa-apa padaku. Dan tatkala Adam memakannya maka tampaklah aurat mereka berdua dan mulailah mereka berdua menutupinya dengan daun-daun surga. (Tarikhur Rusul wal Muluk juz I hal 28)
Abdurrazaq dan Ibnu jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,”Sesungguhnya musuh Allah swt Iblis menawarkan dirinya kepada setiap binatang melata, agar dapat membawanya masuk ke surga dan berbicara kepada Adam dan istrinya. Namun semua hewan menolak tawarannya itu.
Lalu dia berkata kepada ular,”Aku akan melindungi dirimu dari gangguan Adam dan engkau ada dalam jaminanku jika engkau memasukanku kedalam surga.’ Maka ular itu membawa iblis diantara dua taringnya lalu masuk kedalam surga. Tadinya ular ini berjalan dengan empat kakinya lalu Allah menjadikannya berjalan diatas perutnya.”
Ibnu Abbas berkata,”Maka bunuhlah ular dimanapun kalian mendapatkannya. Pendamlah makhluk yang pernah mendapat jaminan dari musuh Allah itu.” (Luqthul Marjan fi Ahkamil Jaan, Imam Suyuthi, edisi terjemahan hal 178)
Wallahu A’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar